Keputusan Jamaah

Sehari menjelang acara, Saya masih terjebak dalam dilema sebuah pilihan. Selain mukhtamar, saya juga terlibat sebagai salah satu tim dokumenter di sebuah agenda yang urgent. Dilain sisi, terlibat pula sebagai peserta lomba catur (baca juga: Bukan Serangan Fajar ).

Bagaimanakah penulis ini menceritakan pilihannya? Ia akan memulai ceritanya dengan  mengirim sebuah pesan singkat kepada rekannya.

“Maaf akh, saya tak jadi ikut lomba catur. Soalnya, saya ada amanah untuk mendokumentasi sesuatu yang urgent

Pesan itu segera saya kirim kepada panitia penyelenggara, yang kebetulan juga salah satu pengurus dari Ldk Fisip. Tak lama kemudian, ia pun membalasnya dengan pesan seolah-olah memahami situasi. “Ya sudah, saya coret ya dari daftar peserta” tambahnya.

BLAKK

Tak lama berselang, keputusan itu berubah, setelah saya berfikir dan memahami situasi terkait posisi saya sebagai seorang dokumenter. Jadi, pilihan terbaik yang saya atur adalah menjadi peserta sementara dalam agenda mukhtamar, dan pukul 15:00 WITA nanti, saya harus stanby di meja yang diatasnya terdapat sebuah papan catur.

Saya pun mengontak kembali rekan panitia catur tadi. Saya katakan, apakah masih bisa bergabung dalam lomba tersebut? Spontan saja, ia membalasnya dengan pesan setuju.

Sabtu pagi, Jam masih menunjukkan pukul 07:00 WITA. Sebuah keinginan yang dahsyat terus merayu dan menginstruksikan agar cepat-cepat datang ke agenda mukhtamar. Namun karena masih ada kewajiban di rumah, saya baru on the way sekitar pukul 09:00 WITA. 

Tiba di lokasi, saya langsung duduk bebarengan rekan-rekan yang lain. Sembari mendengarkan arahan dari MC setelah pembukaan, tiba-tiba saja saya dipanggil oleh shohibul Firman dengan nada yang pelan.

“Akh, jadi anggota pimpinan sidang ya” katanya mengajak. Tentu saja saya menolak. Khawatir, scheadule yang saya susun berantakan. “Gak masalah akh. Sementara saja kok” katanya lagi, “apalagi antum pernah menjadi pimpinan sidang tahun lalu”.

Ai, dia ingat rupanya bulan april 2013 lalu. Dimana, saya, akh Asep dan akh Dana menjadi pimpinan sidang. Menurut pemahamannya, pimpinan sidang yang bertugas tahun lalu adalah yang harus tampil lagi. Entah sementara atau penuh, semua kembali kepada keputusan forum.

Tawarannya pun saya terima. Namun berhubung shohibul Asep belum datang, saya dan akh Dana serta akh Firman sendirilah yang akan memulai. Saya pimpinan sidang kedua, akh Dana Pimpinan sidang ketiga, dan akh Firman di posisi pertama.

Mula-mula kami membahas peraturan umum. Kemudian, dibahas pula terkait sidang pleno, pimpinan sidang, pengambilan keputusan dan penutup. Apa yang terjadi setelah dibahasnya penutup?

SIRRR!!!

Seketika darah ini berdesir. Hasil kesepakatan forum, ternyata diluar dugaan. Saya diamanahkan menjadi pimpinan sidang yang penuh. Bukan sementara.

Syok? Tentu dong. Namun, saya harus tetap siqoh dengan keputusan jamaah ini. Pun harus bersabar dan tetap berlapang dada. Sebuah kata bijak meluluhkan hati: “Terkadang kehendak manusia berbeda dengan kehendak Allah. Harus dipahami, bahwa kehendak-Nya adalah tetap yang terbaik”.

Agenda ini sebelumnya ditarget akan berakhir selepas sholat azhar, namun realita ternyata meruntuhkan target itu. Maklum, yang membuat lama sebenarnya adalah pengambilan keputusan. Apalagi terkait tim pengurus setahun yang akan datang. Tak heran bila agenda ini berakhir lama. Sekitar pukul 18:45 WITA tepatnya.

Siapakah petugas Lembaga Dakwah Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Ldk Fisip) - Singkatan LDK sebelumnya adalah Lembaga Dakwah Kampus - yang selanjutnya?

Ketua MPO
Edy Kurniawan
Ketua Umum
Robby Adhitya
Sekertaris Umum
Abidea Bima Ramdani
Wakil Sekertaris Umum
Nita Anggreani
Bendahara Umum
Delita Mandasari
Kadep Pembinaan dan Kaderisasi  
Ahmad Fadli
Sekdep embinaan dan Kaderisasi
Reski Ana
Kadep Syiar dan Komunikasi Islam
Mohammad Maulana Firmansyah
Sekdep Syiar dan Komunikasi Islam
Ayu Ariany
Kadep Keuangan       
Fardoni Abdi Muzammel
Sekdep Keuangan
Irawati
Kadep Keputrian
Ratna Afya


NB : Singkatan dari LDK sebelumnya adalah Lembaga Dakwah Kampus. Nah, salah satu kesepakatan forum adalah menggantinya menjadi

Semoga yang terpilih, dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga pula kelak dapat mengikuti lomba catur seperti yang tertunda, hehe.

Jumardi Salam
Samarinda, 02 Juni 2014