Kalender di ponsel saya
tak hentinya mengisyaratkan akan pentingnya sebuah agenda. Agenda terakhir dari
serangkaian kegiatan yang digarap oleh panitia mukhtamar tahun ini. (baca: Bukan Serangan Fajar dan Keputusan Jamaah)
Tertulis jelas di
kalender itu, bahwa harinya semakin dekat. “Tanggal 29 Mei 2014” demikian
bunyinya. Mereka (Panitia-red) menamakan agenda tersebut adalah go refreshing kenang-kenangan yang
disingkat Gorengan.
Hari itu pun tiba. Kata
panitia, semua anggota berkumpul setidaknya pukul tujuh, sembari mempersiapkan segala
sesuatunya. Mulai dari merapikan barang-barang, memarkir motor, hingga strategi
apa yang akan diterapkan kelak.
![]() |
Akh Firman mengarahkan |
![]() |
Tilawatul Quran |
Pukul
delapan lewat sedikit, peserta pun berangkat. Ikhwannya memakai motor, dan
akhwatnya memakai bus yang telah disediakan. Dikarenakan bua tersebut
kepenuhan, sebagian akhwatnya memakai motor pula.
Sekitar dua jam
lamanya, saya dan beberapa rekan lainnya telah sampai ketujuan pertama. Adalah Kawasan
Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) nama lokasinya. Sambil menunggu
rekan yang masih on the way, sebagian
rombongan mengabadikan foto mereka di depan gerbang masuk. Termasuk saya.
![]() |
Gerbang Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup |
![]() |
Menunggu |
![]() |
Meninggalkan jejak |
Setelah yang ditunggu telah
datang, langsung saja kami menjelajahi kawasan yang bernama lain konservasi beruang
madu, atau yang dikenal dengan nama ilmiah "Helarctos Malayanus" itu.
Tempat ini menarik. Maklum,
beruang madu yang menempati area seluas 1.3 hektar ini dirancang sedemikian
rupa agar mendekati kondisi habitat yang sesungguhnya. Sebab hewan di tempat ini
tergolong salah satu satwa yang dilindungi oleh dunia.
KWPLH memiliki lima
ekor beruang madu yang merupakan beruang hasil tangkapan dan
dikomersialisasikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Selain beruang madu,
Obyek wisata ini juga dilengkapi dengan "mini information center-beruang" (pusat informasi beruang)
yang sengaja pula didisain khusus untuk membantu anak-anak memahami keberadaan
jenis-jenis beruang didunia. Nah, Agar bisa melihat beruang secara langsung,
sebaiknya datang lebih awal di menara intai beberapa menit sebelum pukul 09.00 WITA
atau pukul 15.00 WITA.
Selepas
sholat dzuhur, rombongan melanjutkan perjalanan ke kemala beach.
Meski ada beberapa diantara kami yang
tersesat, pada akhirnya semua rombongan tiba dilokasi sekitar pukul 14:30 WITA
![]() |
Kemala Beach |
Pantai ini lumayan
bersih, dan berpasir lembut dan landai dan tentunya agak putih. Yang menarik
adalah, pantai ini ada fasilitas watersport
seperti Banana Boat dan Jet Ski untuk memanjakan pengunjungnya.
“Akh, berenang yuk” demikian tawaran yang saya
berikan pada rombongan. Namun saying. Tak banyak yang merespon. Maklum, mereka
mempunyai excuse. Misal seperti tak mebawah
baju pengganti, tak pandai berenang dan hanya ingin menikmati indahnya ciptaan
Tuhan ini.
Jadi berenang? Jelas dong.
Namun yang nyemplung hanya ada empat.
Saya, Kavid, Rudi dan Hanif.
Selang
beberapa saat, semua rombongan berkumpul di suatu tempat yang berjarak sekitar 700
meter dari lokasi awal
Kami pun berkumpul
bersama menikmati hidangan rujak, sharing
apa saja, sesekali berfoto bersama dan kadang-kadang berkeliaran. Sungguh, Inilah
kebersamaan yang utuh. Kebersamaan yang saya maknai dengan istilah Ukhuwah Islamiyah.
Artinya, persaudaraan
Islam dimana hati dan jiwa seseorang terikat dengan ikatan aqidah. Pun merupakan
satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di
zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan
ukhuwah dan ikatan hati. Dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.
Dengan tiga kekuatan
ini, Rasulullah SAW membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat
tinggi bendera tauhid, dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari
setengah abad.
Moga-moga kita termasuk
orang-orang yang menjaga Ukhuwah
Jumardi
Salam
Samarinda,
06 Juni 2014